JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 minus, Indonesia diambang resesi jika pada kuartal III-2020 ekonomi kembali minus.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan penyebab pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi cukup dalam. Dalam catatannya, ada 17 sektor yang melambat sedangkan 7 sektor yang tumbuh. Adapun konsumsi rumah tangga penyumbang sumber yang tinggi membuat ekonomi negatif.
"Ini konsumsi rumah tangga adalah sumber kontraksi tertinggi yakni sebesar 2,96% karena daya beli rendah," katanya dalam video virtual, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga: Ekonomi RI Kuartal II-2020 Minus 5,32%, Tak Kaget dan Sesuai Prediksi
Dia melanjutkan, dari data yang yang survei juga sektor transportasi dan pengadaan paling terpukul di kuartal II-2020.