JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membatalkan rencana untuk menaikkan tarif Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi. Hal itu dilakukan setelah mendapatkan kritik salah satunya dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut kenaikan tarif dinilai tak pantas dilakukan di tengah situasi ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19.
Melihat hal tersebut, Pengamat Pasar Modal, Vicella Tjhin menyebut, batalnya kenaikan dua tarif tol ini memengaruhi harga saham JSMR, dimana pada penutupan perdagangan kemarin saham JSMR turun di angka 3%.
Baca juga: Tol Pandaan-Malang Bisa Ke-3 Tempat Wisata, Berikut Rutenya
"Kemarin juga mau naikin harga kan diprotes tuh, nah ini kemudian jadi batal kenaikan harganya, ini sempat jadi sentimen negatif karena Cipularang sama Padaleunyi termasuk salah dua dari Jasa Marga yang memberikan pendapatan yang cukup tinggi biasanya, orang kan sudah ekspektasi tarif tol akan naik dan menambah pendapatan ternyata ga jadi, makanya kemarin sempat sentimen negatif," ujar Vicella dalam acara Market Opening IDX Channel, Selasa (8/9/2020).
Dari pantauan Okezone, pada perdagangan hari ini pukul 11.10 WIB, harga saham JSMR masih mengalami kejatuhan. Saham JSMR turun Rp60 atau 1,6% ke Rp3.700.
Baca juga: Jadi Dirut Baru Jasa Marga, Ini Profil Subakti Syukur
Selain itu, Vicella juga menyebut kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sangat memengaruhi pendapatan Jasa Marga. Oleh karena itu, dengan berakhirnya PSBB nantinya diharapkan pendapatan perusahaan plat merah itu akan meningkat.
"Kita harapkan setelah PSBB selesai kan sudah banyak lalu lintas di tol, kalau saya liat laporan bulanan sudah ada peningkatan dari orang yang lewat jalan tol. Kita harapkan kuartal III akan lebih baik pendapatannya," kata dia.
(Fakhri Rezy)