JAKARTA - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September diperkirakan mengalami deflasi sebesar -0,07% (month the month/mtm) atau 1,40% (year on year/yoy).
Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede IHK komponen harga bergejolak diperkirakan akan mengalami deflasi mempertimbangkan tren penurunan harga sebagian besar komoditas pangan sepanjang periode bulan September.
Baca Juga: Ramalan BI Minggu Ketiga September Deflasi 0,01%, Apa Pemicunya?
"Seperti beras -0,4% MoM, daging ayam -1,2%MoM, daging sapi -0,3%MoM, telur ayam -4,7%MoM, bawang merah -4,3%MoM, cabai merah -1,2%MoM, cabai rawit -7,3%MoM dan gula pasir -1,3%MoM," ujar dia kepada Okezone, Kamis (1/10/2020).
Dia menjelaskan penurunan harga komoditas pada bulan September juga didukung sehubungan dengan masa panen raya memasuki bulan September. Sementara itu, inflasi sisi permintaan diperkirakan masih lemah dan terbatas sedemikian sehingga mendorong inflasi inti cenderung melambat ke kisaran 1,88% yoy dari bulan sebelumnya 2,03% yoy.
Kemudian lanjut dia, tren penurunan harga emas sepanjang bulan September juga mendorong rendahnya inflasi inti. Sementara itu di tengah implementasi PSBB di DKI, konsumsi masyarakat pada kelompok kesehatan diperkirakan akan mendorong inflasi kelompok kesehatan.
"Hingga akhir tahun, inflasi 2020 diperkirakan tetap rendah dan lebih rendah dari batas bawah target inflasi BI mempertimbangkan tingkat konsumsi masyarakat yang masih cenderung lemah hingga akhir tahun ini," tandas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)