JAKARTA - Facebook memberikan sumbangan USD1,3 juta atau sekira Rp19,11 miliar (kurs Rp14.700 per USD) untuk Bletchley Park. Di mana, lokasi tersebut merupakan bekas pusat utama pemecahan kode sekutu selama Perang Dunia II.
Dilansir dari CNBC, Jakarta, Rabu (14/10/2020), donasi tersebut diberikan setelah Bletchley Park, yang sekarang menjadi objek wisata warisan nasional dan museum komputasi, menyatakan pada Agustus bahwa mereka telah kehilangan lebih dari 95% pendapatannya antara Maret dan Juli akibat virus tersebut. Ini dibuka kembali pada 4 Juli tetapi dengan jumlah pengunjung yang berkurang dan diperkirakan akan mencatat defisit 2 juta euro tahun ini.
Baca juga: Jelang Pilpres AS, Facebook Bakal Hentikan Iklan Politik
"Kami sangat berterima kasih kepada Facebook atas sumbangan murah hati mereka. Dengan dukungan yang signifikan ini, Bletchley Park Trust akan memiliki posisi yang lebih baik untuk beroperasi di dunia baru, dan tetap membuka pintunya untuk generasi mendatang," ujar CEO Bletchley Park Iain Standen.
Terletak sekitar 55 mil di utara London, Bletchley Park adalah tempat pemecah kode Inggris termasuk Alan Turing memecahkan mesin Enigma Nazi Jerman yang terkenal kejam. Ini memungkinkan orang Inggris untuk mencegat pesan dengan informasi tentang di mana Nazi Jerman berencana menyerang selanjutnya.
Selama perang, Government Code and Cypher School (GC&CS), sekarang dikenal sebagai Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), berlokasi di Bletchley Park. Situs yang luas rumah bagi rumah besar bergaya Victoria dan beberapa gubuk tempat pemecah kode bekerja terkenal karena memainkan peran kunci dalam membantu pasukan Sekutu memenangkan perang, seperti yang digambarkan dalam film "The Imitation Game".
Baca juga: Dipecat, Karyawan Facebook Ungkap Kegagalan Perusahaan Hentikan Manipulasi Politik di Dunia
Tempat kelahiran komputasi modern
Dipuji sebagai tempat kelahiran komputasi modern, Bletchley Park kini menarik pengunjung dari seluruh dunia. Pada 2019, sekitar 280.000 orang mengunjungi Bletchley Park dan lebih dari 47.000 berpartisipasi dalam program pembelajarannya.
Badan amal yang terdaftar, yang mengandalkan donasi, mengatakan bermaksud menggunakan donasi Facebook selama dua tahun ke depan untuk mendukung pengalaman pengunjung, pameran, dan program pembelajarannya. Ini juga akan menggunakannya untuk membayar gaji staf yang mungkin telah diberhentikan.