JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga. Hal ini menjadi arti penting bagi kedua belah negara.
Dalam kunjungan tersebut, kedua belah pihak juga melakukan pertemuan bilateral. Dalam pertemuan ini Presiden antara lain didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Tokyo Tri Purnajaya.
Oleh sebab itu, Jakarta, Rabu (21/10/2020), berikut fakta-fakta pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Jepang Yoshihide Suga:
Baca juga: Terima Pengusaha dari Jepang, Jokowi Bahas Kerjasama Pembangunan Infrastruktur
1. Kunjungan ke Indonesia Bukan Keputusan yang Mudah
Kunjungan PM Jepang tersebut dinilai Jokowi keputusan yang tidak mudah. Presiden pun sangat menghargai kunjungan PM Jepang tersebut yang dinilainya sebagai bentuk komitmen yang kuat untuk kerja sama kedua negara.
2. Jadi Simbol yang Kuat antara Jepang dan Indonesia
Presiden Jokowi mengatakan, kunjungan ini merupakan sebuah simbol komitmen yang kuat untuk kerjasama Indonesia dan Jepang. Di mana, kerjasama tersebut saling menguntungkan sebagai implementasi dari kemitraan strategis kedua negara.
3. Pertemuan RI-Jepang Bahas soal Kerjasama Pengelolaan Pandemi Covid-19
Disampaikan Presiden, sejak awal Jepang adalah mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi, termasuk saat evakuasi 69 Warga Negara Indonesia ABK (Anak Buah Kapal) Kapal Diamond Princess dari Yokohama, Jepang. Ditambahkan Presiden, ia juga menyambut baik telah di tandatanganinya Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada 19 Oktober lalu.
Baca juga: Ketemu Kepala BKPM, Dubes Jepang Ungkap Kendala Investasi di Indonesia
“Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN COVID-19 Response Fund. Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang, termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases,” ujar Presiden Joko Widodo.
4. Pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk Perjalanan Bisnis yang Penting
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement bagi bisnis esensial. "Kita juga sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan,” kata Kepala Negara.
5. Upaya Memperkuat Kerjasama di Bidang Ekonomi
Disampaikan Presiden, Jepang adalah salah satu mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.
“Saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia, seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota,” ujarnya.
Dalam pertemuan, tambah Presiden, ia juga meminta perhatian Jepang terkait adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, kehutanan, dan perikanan dari Indonesia.
“Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” imbuhnya.