Diterpa Covid-19, Industri Baja Mampu Tumbuh 5,6%

Oktiani Endarwati, Jurnalis
Jum'at 27 November 2020 11:42 WIB
Baja (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat pelaku industri baja dalam negeri untuk turut memperkokoh sektor manufaktur tanah air.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengatakan, industri baja merupakan salah satu sektor yang tetap kokoh di tengah hantaman pandemi, dengan kinerja di kuartal kedua 2020 yang tumbuh 2,3% dan kembali meningkat di kuartal ketiga menjadi 5,6%.

 Baca juga: Konsumsi Baja Lesu Efek Covid-19

"Tentunya ini cukup membanggakan bagi kita semua. Dengan adanya investasi baru pada sektor baja, diharapkan akan semakin memperkuat kontribusinya pada perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).

Dia berharap penambahan investasi pada sektor industri baja terus berlanjut, sejalan dengan program substitusi impor. Pasalnya, beberapa produk hulu dari industri baja masih belum diproduksi di dalam negeri.

 Baca juga: Industri Baja Global Mulai Naik, Bagaimana Indonesia?

"Memang masih ada yang harus disubstitusi mulai dari hulu. Seperti iron ore, kemudian smelting harus tambah sampai lima kali lipat, karena selama ini berhenti sampai slab. Kemudian billet untuk memproduksi turunannya serta hot rolled coil (HRC) menjadi cold rolled coil (CRC)," papar Taufiek.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, adanya penambahan investasi pada industri baja menunjukkan bahwa produktivitas industri baja dalam negeri tetap bergairah. Hal ini juga menandakan permintaan atau demand pada sektor tersebut masih tumbuh.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya