Harga Emas Tertekan Kenaikan Dolar AS Jadi USD1.870/Ounce

, Jurnalis
Rabu 23 Desember 2020 07:48 WIB
Harga Emas (Foto: Shutterstock)
Share :

CHICAGO - Harga emas berjangka merosot kembali pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), mencatat penurunan untuk hari ketiga beruntun. Emas tertekan penguatan dolar AS yang diuntungkan oleh pembelian safe-haven didorong kekhawatiran atas varian baru virus corona yang menyebar cepat di Inggris.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange merosot USD12,50 atau 0,66% menjadi USD1.870,30 per ounce. Sehari sebelumnya emas berjangka jatuh USD6,10 atau 0,32% menjadi USD1.882,80.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp6.000, Balik Lagi ke Level Rp970.000

Emas berjangka juga turun USD1,5 atau 0,08% menjadi USD1.888,90 pada Jumat (18/12/2020), setelah melambung USD31,3 atau 1,68% menjadi USD1.890,40 pada Kamis (17/12/2020), dan naik USD3,8 atau 0,2% menjadi USD1.859,10 pada Rabu (16/12/2020).

"Penguatan dolar telah membatasi beberapa momentum kenaikan emas," kata Analis Standard Chartered, Suki Cooper, dikutip dari Antara, Kamis (23/12/2020).

Baca Juga: Harga Emas Berjangka Anjlok Imbas Kemunculan Jenis Baru Virus Corona

Membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dolar naik ketika para investor memangkas eksposur ke mata uang-mata uang berisiko seperti pound sterling Inggris, yang menghadapi varian baru virus corona.

Emas berada di bawah tekanan tambahan ketika Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (22/12/2020) bahwa produk domestik bruto AS meningkat dengan tingkat tahunan sebesar 33,4% pada kuartal ketiga, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 33,1%.

Namun emas masih mendapat dukungan dari persetujuan Kongres AS atas paket bantuan baru virus corona senilai 892 miliar dolar AS pada Senin malam (21/12/2020) untuk mendukung perekonomian. Analis pasar berpendapat bahwa paket baru dapat memicu kekhawatiran inflasi, maka itu bullish untuk pasar emas.

"Peluang harga condong menguat untuk emas saat kita memasuki tahun 2021, mengingat ekspektasi kami untuk dolar melemah dan kebijakan moneter tetap akomodatif, tetapi aksi ambil untung akhir tahun dapat membatasi kenaikan dalam waktu dekat," ujar Cooper.

Sementara itu, logam mulia lainnya, harga perak untuk pengiriman Maret turun 84,4 sen atau 3,2% menjadi ditutup pada USD25,535 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD6,7 atau 0,66% menjadi menetap di USD1.009,4 per ounce.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya