JAKARTA - Sektor pariwisata diperkirakan tidak akan pulih sepenuhnya pada tahun depan. Hal ini tidak hanya berlaku di Indonesia melainkan di seluruh dunia.
Vice President Asian Development Bank (ADB) Bambang Susantono mengatakan, selama pandemi, sektor pariwisata memang menjadi salah satu yang paling terpukul pada tahun ini. Oleh karena itu, banyak pemerintah di beberapa negara yang menyuntikan modal atau insentif untuk membantu sektor pariwisata.
Baca Juga: Masyarakat Makin Akrab Jaga Jarak dan Cashless di Transportasi Efek Covid-19
Namun tampaknya, hal tersebut masih akan berlangsung pada tahun depan. Mengingat banyaknya traveler yang menahan diri untuk melakukan bepergian lintas negara.
"Kecenderungan dari pada kedatangan turis atau tourist arrival luar biasa dampaknya. Dan itu sebabnya banyak negara yang menyuntikkan modal demi menyelamatkan maskapai-maskapai penerbangan. Yang menarik di sini adalah kalau kita bicara mengenai sektor pariwisata, tampaknya sektor ini masih belum bisa pulih pada tahun 2021," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (28/12/2020).
Baca Juga: Masyarakat Kebingungan soal Aturan Transportasi saat Covid-19
Bukan tanpa alasan lanjut Bambang, mengapa dirinya mengatakan hal tersebut. Karena berdasarkan survey dari Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) menunjukan 50% lebih wisatawan yang biasa traveling ke luar negeri, menunda rencana liburannya. Setidaknya penundaan perjalanan ini akan berlangsung selama enam bulan ke depan.
Hal ini akan bisa menjadi ancang-ancang bagi industri pariwisata di tahun depan. Selain juga memang sektor penerbangan juga akan terkena imbas dari hal tersebut karena penumpang akan mengalami penurunan.