JAKARTA - Perusahaan Kidana senilai USD270 juta atau setara Rp3,78 triliun (kurs Rp14.000/USD) untuk mengembangkan situs suci Islam di Arab Saudi telah diluncurkan. Kidana akan berkantor pusat di Mina.
Perusahaan ini merupakan perusahaan saham gabungan tertutup pertama yang dimiliki oleh Royal Commission for Makkah Al-Mukarramah and the Holy Sites (RCMC).
Baca Juga: Makkah dan Madinah Akan Diselimuti Musim Dingin Terpendek
Perusahaan tersebut memiliki modal dasar SR1 miliar (USD270 juta). RCMC membuat pengumuman peluncuran perusahaan itu pada hari Minggu.
Kedua Dewan Direksi di Kidana, Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz, menjelaskan pentingnya menjaga dan melestarikan dua kota suci Makkah dan Madinah.
Baca Juga:Pertama dalam 7 Bulan, Jamaah Bisa Kembali Sholat di Masjidil Haram
“Kota-kota suci telah menerima perhatian dan perhatian prioritas dari masing-masing raja Saudi sejak era mendiang Raja Abdulaziz. Situs suci, semoga Allah melindunginya, adalah simbol paling suci dari agama dan sejarah sejarah kita," katanya melansir Saudi Press Agency (SPA), Rabu (20/1/2021).
Kidana bertujuan untuk keberlanjutan jangka panjang saat merekonstruksi dan merenovasi situs suci. Ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah peziarah yang dapat ditampung situs suci, sejalan dengan rencana reformasi negara "Visi 2030", dan memungkinkan lebih banyak peziarah untuk melakukan haji dan umrah setiap tahun.
Mereka juga ingin merenovasi situs suci agar dapat digunakan secara optimal sepanjang tahun, menciptakan pusat kota yang berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi operasi selama musim haji.
Perusahaan itu berencana untuk meningkatkan kualitas layanan yang ditawarkan, serta merancang dan mengembangkan proyek real estate yang dekat dengan tempat suci.
Peluncuran Kidana merupakan langkah kunci pertama dalam strategi RCMC yang diuraikan pada September lalu untuk mengembangkan dan memelihara situs suci.
Prioritas RCMC ke depan termasuk aktivasi Program Masjidil Haram dan Tempat-tempat Suci, serta pengembangan program tanah dan real estate, program infrastruktur transportasi dan transportasi, program investasi kemitraan, dan program keberlanjutan keuangan yang didukung oleh Center for Comprehensive Management.
Hatim Mouminah, penasihat senior di RCMC, ditunjuk sebagai CEO Kidana setelah rapat dewan pertama perusahaan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)