Instruksikan Program Padat Karya Dimulai Sebelum Puasa, Ini Alasan Menko Luhut

Taufik Fajar, Jurnalis
Senin 15 Februari 2021 18:14 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hampir satu tahun pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia terutama Indonesia. Sehingga tak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga kondisi perekonomian masyarakat Indonesia.

"Maka dari itulah sesuai arahan Presiden Jokowi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, hari ini saya berkoordinasi dengan K/L terkait untuk membahas update pelaksanaan program padat karya di 34 provinsi guna mengurangi angka pengangguran di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini," ujar dia dilansir dari Instagram resminya, Senin (15/2/2021).

Baca Juga: Strategi Perang Lawan Covid-19, Luhut: Bangkitkan Ekonomi Tak Mudah 

Dia menjelaskan beberapa program padat karya seperti terumbu karang, mangrove, desa wisata, garam rakyat, akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja khususnya di wilayah padat penduduk. Seperti contohnya yang sedang berlangsung di Kementerian PUPR, akan mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang dari program padat karya proyek infrastruktur seperti perbaikan jalan dan drainase.

"Saya ingin agar program ini bisa direalisasikan hingga April dan Mei 2021 sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, mereka para pekerja dari program ini dapat memiliki uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan di hari lebaran," ungkap dia.

 

Dengan begitu, kata Luhut, daya beli masyarakat akan mulai menggeliat lagi karena mereka mendapatkan penghasilan bulanan, tidak berharap dari pembagian Bansos seperti sebelum-sebelumnya. Maka dari itu, dirinya meminta adanya perencanaan yang matang agar program ini dapat diatur untuk memenuhi kriteria tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya