JAKARTA – Pandemi COVID-19 memberikan tekanan bagi perekonomian dan pertumbuhan bisnis di dunia. Namun di sisi lain, Pandemi COVID-19 menciptakan peluang khususnya bagi para investor milenial untuk berivestasi di Pasar Modal domestik.
Hal ini lantaran bisnis atau sektor riil tengah lesu akibat pandemi. Terlebih, tren suku bunga rendah saat ini semakin mendorong masyarakat untuk menempatkan dananya dalam bentuk portfolio investasi di pasar modal.
Baca juga: Aksi Korporasi Hari ini, Ada 5 Emiten dan Pencatatan Obligasi Pemerintah
Peluang berinvestasi bagi para milenial di pasar modal ini, salah satunya yakni didorong oleh aktivitas daring atau online yang meningkat selama pandemi. Transaksi pasar modal yang telah dilakukan secara online melalui fasilitas online trading, memberi keleluasaan bagi para investor baru terutama milienal. Dengan berbekal gadget dan internet, para milenial dapat mengakses layanan investasi saham secara online di mana saja dan kapan saja.
Berinvestasi di pasar modal melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) layaknya bermain game online. Apalagi, saat ini marak bermunculan para influencer yang turut meramaikan aktivitas berinvestasi mereka di media sosial sehingga mendorong milenial untuk ikut melakukan aktivitas yang sama.
Baca juga: Medikaloka Hermina Terbitkan Obligasi Rp600 Miliar
Dari total 4,2 juta investor di pasar modal per Januari 2021, sebesar 54,90% investor didominasi oleh usia dibawah 30 tahun atau dikategorikan sebagai milenial. Sementara itu, 1,3 juta investor adalah berusia di bawah 40 tahun. Sepanjang tahun 2021, investor baru dengan usia 18–25 tahun telah bertambah sebanyak 108.813 investor sehingga jumlah totalnya menjadi 623.069 investor. Persentasi investor baru milenial ini menempati porsi 50,7% dibanding total investor baru.