JAKARTA - Pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras dan garam dalam waktu dekat. Hal itu demi memenuhi kebutuhan dalam negeri agar tak terjadi kenaikan harga.
Menanggapi hal itu, Mantan Menteri Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyetop kebijakan tersebut. Diketahui, Presiden Joko Widodo juga merupakan kader PDIP.
"Dearest Ibu Mega, please stop ekspor berlebihan .. Garam tidak boleh lebih dr 1.7 jt ton dan beras tidak usah impor," tulis Susi dalam akun Twitter pribadi yang dikutip Okezone, Senin (22/3/2021).
Baca Juga: Punya Garis Pantai Terpanjang Kedua di Dunia dan RI Impor Garam, Cek Faktanya
Dia menyebut bahwa Megawati merupakan orang yang dapat menghentikan kebijakan tersebut.
"Please Ibu .. you are the one can make it happen. ððððððð@jokowi @PDI_Perjuangan," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menjelaskan keputusan pemerintah dalam membuka keran impor garam 3 juta ton pada tahun ini. Dia mengatakan garam yang diimpor akan dipakai untuk industri.
“Garam ini namanya sama rasanya juga sama tetapi kualitasnya berbeda . Jadi yang kita bicarakan adalah garam hasil impor untuk kebutuhan industri, di mana garam kita yang dikerjakan para petani garam belum bisa menyamai kualitas garam industri,” kata Lutfi dalam konferensi persnya secara virtual, Jumat (18/3/2021).
Dia menjelaskan, latar belakang impor garam ini berasal dari kebutuhan standar industri. Jika garam tidak sesuai standar akan menghancurkan harga atau produk itu sendiri.
(Dani Jumadil Akhir)