JAKARTA - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengalami kerugian sebesar Rp3,65 triliun sepanjang 2020. Posisi ini berbalik dibanding tahun 2019 dengan laba sebesar Rp310,91 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), pendapatan neto Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar Rp1,80 trilliun atau naik 8,69% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun, dengan laba per saham dasar Rp42,86.
Baca Juga: Properti Mulai Menggeliat, Pendapatan Lippo Cikarang Naik 50,1%
Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas penjualan rumah hunian dan apartemen, pendapatan pengelolaan kota, penjualan tanah industri, penjualan lahan komersial dan rumah toko, serta pendapatan sewa dan lainnya.
Penjualan rumah hunian dan apartemen tercatat menjadi kontribusi pendapatan tertinggi sebesar Rp1,26 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp825,13 miliar, pendapatan pengelolaan kota tercatat Rp324,98 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp338,63 miliar.
Kemudian, penjualan tanah industri tercatat Rp129,82 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp366,89 miliar, penjualan lahan komersial dan rumah toko tercatat Rp65,89 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp134,50 miliar, serta pendapatan sewa dan lainnya tercatat Rp58,24 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp29,63 miliar.