JAKARTA - Pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2 milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah beroperasi. Diharapkan kehadiran pabrik HSM 2 dapat memenuhi kemandirian industri baja nasional.
Pada 17 Mei 2021 kemarin, Krakatau Steel melakukan produksi perdana Hot Rolled Coil (HRC) dari pabrik HSM 2 yang berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. Nilai investasinya pun mencapai USD 521 juta atau setara Rp7,5 triliun.
"Dengan beroperasinya Pabrik HSM 2 Krakatau Steel mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri sehingga akan mewujudkan kemandirian industri baja nasional. Hal ini akan berkontribusi terhadap penghematan cadangan devisa negara mencapai Rp 29 triliun,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan pers, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga: Pabrik Hot Strip Mill 2 Krakatau Steel Mulai Beroperasi
Mantan Bos Inter Milan itu menilai Krakatau Steel sudah membuktikan transformasi dengan mengoperasikan pabrik HSM 2. Dengan begitu, pabrik pelat merah ini akan turut memajukan perekonomian nasional.
Senada, Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menjelaskan, melalui HSM 2, kapasitas produksi HRC bertambah menjadi 3,9 juta ton per tahun. Jumlah itu dinilai dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9 - 1,9 juta ton per tahun.
Baca Juga: Krakatau Steel Ekspor Baja ke Portugal hingga Italia
Sedangkan kebutuhan baja HRC per Plate nasional mencapai 4,8 - 5,3 juta ton per tahun. “Atas dasar data tersebut, artinya kebutuhan HRC sudah dapat dipenuhi oleh pabrikan dalam negeri,” kata Silmy.
Pabrik baru tersebut sudah disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi sampai dengan 4 juta ton per tahun. Sehingga, pengembangan investasi yang dibutuhkan perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan investasi pabrik kompetitor di dalam dan luar negeri.