JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut teknologi yang canggih bisa dimanfaatkan untuk menekan kasus korupsi di Indonesia. Dengan meningkatnya teknologi, Luhut menilai pejabat akan sulit jika ingin melakukan korupsi sebab mudah terdeteksi. Hal itu terbukti dari ungkapan para Bupati di Bali saat dikunjungi Luhut tiga hari lalu.
Baca Juga: Menko Luhut: Utang RI Masih 40% dari PDB, Lebih Rendah Dibandingkan Negara Lain
“Kemarin saya bicara sama teman-teman Bupati yang undang saya di Bali tiga hari lalu. Mereka bilang ke saya, kalau mereka mau nakal tidak akan mungkin, karena itu susah. Sudah pasti ketangkap hari itu juga atau lusa,” ujarnya dalam webinar dengan MNC group, Kamis (24/6/2021).
Luhut mengatakan, Indonesia saat ini sudah transparan. Artinya kasus korupsi sudah tidak seperti 10 atau 15 tahun lalu yang dimana banyak kasus korupsi yang lama terungkap.
Baca Juga: Menko Luhut: Indonesia-AS Kerjasama Capai Nol Emisi Karbon
“Saya bilang bilang sama World Bank. Kalian jangan lihat Indonesia 10 atau 15 tahun yang lalu. Indonesia itu seperti aquarium, transparan,” jelas dia.
Ia menegaskan, Indonesia sudah memiliki sistem yang bagus, sehingga jika masyarakat masih menilai di Indonesia tingkat korupsinya masih tinggi itu keliru. Sebab tanpa disadari dengan sistem IT yang dibangun dengan 5G, hampir tidak mungkin kasus korupsi meningkat lagi.