Laba kotor perseroan tercatat sebesar USD294,0 juta atau meningkat 68,7% dibandingkan periode semester I 2020 sebesar USD174,3 juta.
Sementara itu beban keuangan perseroan meningkat 15,9% dari USD47,6 juta menjadi USD55,2 juta akibat peningkatan beban bunga atas obligasi baru dengan tingkat kupon yang lebih tinggi serta tambahan utang sebesar USD125 juta untuk mendanai investasi diversifikasi.
"Investasi diversifikasi Indika Energy meliputi tambang emas, teknologi digital, energi baru dan terbarukan, kendaraan motor listrik, juga solusi berbasis alam atau nature based solutions. Kami menargetkan 50% pendapatan dari sektor non-batu bara pada tahun 2025," kata Aziz.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)