Menko Airlangga Evaluasi Penerapan PPKM Level 4 di Kalimantan, Begini Hasilnya

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 13 Agustus 2021 07:51 WIB
Menko Airlangga Evaluasi Penerapan PPKM Level 4. (Foto: Okezone.com/Kemenko Perekonomian)
Share :

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto melakukan evaluasi penerapan PPKM Level 4 dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan para Kepala Daerah dan Forkompimda di wilayah Pulau Kalimantan. Hasil penerapan PPKM Level 4 menunjukkan korelasi kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif.

Semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit, semakin besar pula penurunan kasus. Jika mobilitas masyarakat bisa ditekan, maka semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus. Untuk daerah di Provinsi Kalimantan, berdasarkan Google Mobility Index dari 13 Kabupaten/Kota yang menerapkan PPKM Level 4, penurunan mobilitas terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara (per 11 Agustus 2021 turun -35,2%).

Sementara, penurunan yang rendah terjadi di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur, yang menunjukkan penurunan mobilitas antara -15,0% s.d. -17,6%.

Baca Juga: Menko Airlangga Ungkap Jenis Buah Andalan Ekspor Indonesia

“Kita harus sama-sama sadari, bahwa penerapan PPKM secara ketat tidaklah mudah bagi kita semua. Namun, mengurangi mobilitas sangatlah penting dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat penularan Covid-19 dan menurunkan angka kasus aktif,” ujar Airlangga, Jumat (13/8/2021).

Secara umum, perkembangan jumlah Kasus Aktif di Kalimantan selama Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar -1,69%, di mana tiga provinsi mengalami penurunan, namun dua provinsi mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu Kalimantan Selatan sebesar 34,27% dan Kalimantan Utara sebesar 26,66%. Sedangkan, di tingkat Kabupaten/Kota (K/K), dari 13 K/K di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat 7 K/K yang mengalami kenaikan kasus aktif, di mana 6 K/K terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Kenaikan tertinggi dialami di Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu.

Baca Juga: Beri Semangat, Menko Airlangga Serahkan Bantuan 1.500 Paket Buah untuk Nakes

Angka kematian di Kalimantan juga masih cukup tinggi, menurut data per 11 Agustus 2021 jumlah kumulatif kasus meninggal di seluruh provinsi di Pulau Kalimantan sebesar 8.209 orang, dengan Case Fatality Rate (CFR) terbesar di Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai 3,1% dan Kalimantan Selatan sebesar 3,0% (lebih tinggi atau sama dengan CFR nasional = 3.0%). Sedangkan, Provinsi lain lebih rendah dari CFR nasional, yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9%, Kalimantan Barat sebesar 2,4% dan Kalimantan Utara hanya 1,9%.

Selain menekan mobilitas, Pemerintah juga terus meningkatkan jumlah testing dengan melakukan prioritas testing kepada suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi, dengan target minimal 10 kontak erat per kasus konfirmasi. Seluruh kontak erat akan dites dan dikarantina untuk menimalisir risiko penularan.

Sampai 11 Agustus 2021, jumlah testing seluruh Provinsi di Pulau Kalimantan masih kurang dari 50% dari target yang ditetapkan dalam InMendagri, walaupun sudah terjadi kenaikan signifikan dalam beberapa pekan ini. Sedangkan, dari 13 Kab/Kota yang menerapkan PPKM Level 4, semuanya memiliki jumlah testing masih di bawah 25%, bahkan yang tertinggi Kota Palangkaraya hanya 24,0%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya