Untuk dukungan UMKM dan korporasi terealisasi Rp48,02 triliun atau 29,6% dari pagu Rp162,4 triliun dengan manfaat berupa BPUM bagi 11,84 juta usaha, IJP UMKM bagi 2,04 juta UMKM serta IJP korporasi bagi 26 korporasi.
“UMKM baru 29,6% ini yang bisa jalan hanya BPUM itu pun mencapai 11,84 juta usaha yang dapat,” ujarnya.
Kemudian juga penempatan dana pada bank dengan total penyaluran kredit sejak 2020 mencapai Rp417,57 triliun bagi 5,31 juta debitur serta subsidi bunga KUR dan Non KUR bagi 4,45 juta debitur.
Untuk program prioritas terealisasi Rp50,25 triliun atau 42,6% dari pagu Rp117,94 triliun dengan manfaat berupa padat karya K/L bagi 928,2 ribu naker, pariwisata untuk KSPN, ecowisata dan pelatihan SDM serta ketahanan pangan seperti program food estate dan irigasi.
Kemudian juga ICT seperti penyediaan infrastruktur TIK dan penyiaran publik serta kawasan industri seperti pengembangan kawasan strategis dan program penanaman modal.
“Belanja program prioritas 42,6% ini nampaknya di beberapa K/L mereka terus melakukan beberapa adjustment dari sisi desainnya begitu terjadi COVID-19 varian Delta,” jelasnya.
Terakhir yaitu insentif usaha terealisasi Rp51,39 triliun atau 81,8% dari Rp62,83 triliun meliputi PPh 21 DTP bagi 73.970 pemberi kerja, PPh Final UMKM DTP bagi 119.354 UMKM dan pembebasan PPh 22 Impor bagi 9.530 WP.
Kemudian juga pengurangan angsuran PPh 25 bagi 58.441 WP, pengembalian pendahuluan PPN bagi 1.924 WP, penurunan tarif PPh Badan bagi seluruh WP, PPN DTP Properti bagi 574 penjual serta PPnBM mobil bagi enam penjual.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)