JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sektor keuangan syariah dapat membantu Indonesia terhindar dari krisis ekonomi. Hubungan erat antara sektor keuangan dan sektor riil dalam keuangan syariah merupakan kunci penting dalam menciptakan stabilitas sektor keuangan.
Dalam hal ketahanan ekonomi, prinsip syariah dalam keuangan syariah juga menciptakan ketahanan di sektor keuangan selama krisis melanda. Seperti halnya di masa pandemi Covid-19, bank syariah di Indonesia menunjukkan kinerja yang kuat di masa pandemi dibandingkan bank konvensional. Keuangan Syariah, lanjut Menkeu, juga mendukung inklusivitas keuangan dan keberlanjutan ekonomi.
“Data menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah Baitul Mal wat Tamwil (BMT) atau serikat Islam terbesar secara global. Mereka adalah sekitar 4.500 BMT yang membantu masyarakat, terutama di pedesaan dan juga mengakses pembiayaan mikro. Saya berharap peran ini dapat melengkapi apa yang dilakukan Pemerintah lewat Dana Desa," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani Pamer Aset Perbankan Syariah Tembus Rp598,2 Triliun
Pemerintah juga terus berkomitmen untuk memperluas peran keuangan syariah dengan melanjutkan inovasi instrumen pembiayaan melalui blended Islamic finance, seperti Green Sukuk dan Cash Wakaf linked Sukuk (CWLS).