Misalnya, fleksibilitas yang lebih besar dapat berarti menerapkan empat hari kerja dalam seminggu, yang telah terbukti efektif dalam studi kasus di Islandia hingga Microsoft di Jepang. Pemimpin perusahaan dapat mendorong karyawan untuk mengambil cuti dengan memberi insentif atau mengingatkan karyawan untuk sering beristirahat.
Selain itu, membuat model batasan kehidupan kerja yang lebih baik dengan tidak mengirim email atau instruksi di luar jam kerja. Wright menuturkan, perusahaan dapat membayar pekerja dengan upah yang lebih baik dengan merestrukturisasi kebijakan kompensasi eksekutif, dan pengusaha harus memberikan lebih banyak pelatihan serta jalur promosi untuk mempertahankan karyawan dalam karier jangka panjang.
"Ada ruang untuk membuat perubahan jika mereka dapat merefleksikan apa yang mereka hargai dan bagaimana mempertahankan karyawan mereka. Pada akhirnya, jika mempertahankan status quo, yang kita lihat dari survei ini adalah karyawan akan pergi. Itu pasti meresahkan pengusaha. Tetapi dengan satu setengah tahun terakhir, kami telah melihat berinvestasi pada karyawan adalah taruhan yang aman," tutur Wright.
(Feby Novalius)