JAKARTA - Canggihnya teknologi Artificial Intelligence (AI) kini bisa mengantisipasi kecurangan tes rekrutmen karyawan. Pemanfaatan AI bisa digunakan perusahaan agar tak kecolongan saat melakukan proses rekrutmen.
Direktur Human Care Consulting (HCC) Amelia mengatakan, proses rekrutmen yang tergesa-gesa sering membuat perusahaan kecolongan, terutama jika dilakukan prosesnya secara online. Masih ada kasus-kasus dimana kandidat pencari kerja mencoba-coba mencari joki atau dibantu dalam mengerjakan tes online.
Untuk mengatasi persoalan ini, HCC menjelaskan sistem pengawasan tes online berbasis kecerdasan buatan (AI) yang disebut “AI Based Proctoring”, sebuah metode pengawasan otomatis berbasis AI yang bertujuan memastikan peserta tidak melakukan kecurangan.
Proctoring sendiri merupakan metode pengawasan ujian atau tes yang bertujuan memastikan peserta tidak melakukan kecurangan. Metode ini dapat dilakukan secara manual oleh pengawas (Human Proctoring), baik secara tatap muka maupun melalui platform seperti Zoom, namun berpotensi memakan biaya dan waktu, serta rentan terhadap human error. Alternatifnya adalah system based proctoring, yang menggunakan pemantauan layar dan sistem otomatis untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Sementara AI Based Proctoring bisa mengenali wajah, gerakan, atau tindakan tidak wajar, seperti membuka perangkat lain atau kehadiran orang lain di depan kamera, tanpa memerlukan intervensi manusia. Teknologi ini memantau peserta selama tes berlangsung dan mampu mendeteksi indikasi kecurangan secara real time termasuk jika peserta dibantu pihak lain, membuka jendela lain di layar, atau melakukan kontak luar layar.