Giant Ditutup, Hero Supermarket (HERO) Makin Rugi Jadi Rp747 Miliar

Aditya Pratama, Jurnalis
Sabtu 30 Oktober 2021 16:34 WIB
Kerugian Hero Supermarket mengalami kenaikan (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Rugi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengalami kenaikan pada kuartal III-2021. Hero Supermarket mencatatkan rugi sebesar Rp747,43 miliar atau lebih tinggi 120,18% dibanding 30 September 2020 sebesar Rp339,46 miliar.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/10/2021), HERO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,44 triliun atau turun 35,19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,86 triliun dengan rugi per saham dasar Rp179.

Baca Juga: HERO Jual IKEA Sentul City Rp280 Miliar

Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas pendapatan eceran, pendapatan konsinyasi, pendapatan restoran, potongan rabat dan biaya konsinyasi.

Pendapatan eceran tercatat Rp4,95 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp7,64 triliun, pendapatan konsinyasi tercatat Rp476,23 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp636,48 miliar, dan pendapatan restoran tercatat Rp63,44 miliar.

Sementara itu, potongan rabat dan biaya konsinyasi tercatat Rp752,06 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp978,53 miliar, dan biaya konsinyasi tercatat Rp298,74 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp439,36 miliar.

Baca Juga: Hero Supermarket Kucurkan Rp11 Miliar Bikin Anak Usaha Distribusi Mebel

Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall mengatakan, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp747 miliar pada kuartal ketiga tahun 2021, dengan biaya non-recurring sebesar Rp456 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant.

Selain itu, penjualan like-for-like IKEA dipengaruhi oleh pembatasan operasional perdagangan yang diberlakukan oleh Pemerintah pada kuartal ketiga. Namun, jumlah kunjungan pelanggan meningkat pada bulan September dibandingkan dengan bulan Juli dan Agustus. Kontribusi e-commerce pada kuartal ini terus meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Profitabilitas telah dipengaruhi oleh biaya pra-pembukaan terkait dengan pembukaan gerai baru dan penurunan pendapatan penjualan," ujar Patrik dalam keterangan tertulis.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya