Indeks Dolar AS Menguat Terkerek Data Inflasi

Antara, Jurnalis
Sabtu 30 Oktober 2021 06:52 WIB
Dolar AS menguat (Foto: Shutterstock)
Share :

Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik setelah indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti pemerintah - ukuran inflasi pilihan Fed - naik pada tingkat tahunan 4,4% pada September, melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun.

Pasar suku bunga AS luar biasa bergejolak karena para pedagang bersiap untuk Federal Reserve menaikkan suku bunga sekitar pertengahan 2022.

Data Eropa pada Jumat (29/10) menunjukkan inflasi di 19 negara yang berbagi euro naik menjadi 4,1% pada Oktober dari 3,4% sebulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan konsensus 3,7% dan menciptakan dilema kebijakan bagi Bank Sentral Eropa (ECB).

Imbal hasil obligasi pemerintah Jerman 10-tahun naik pada Jumat (29/10) sebanyak 8 basis poin ke level tertinggi sejak Mei 2019 dan imbal hasil obligasi pemerintah Eropa Selatan melonjak.

Kegagalan Presiden ECB Christine Lagarde selama konferensi pers Kamis (28/10) untuk menekan ekspektasi pasar dari suku bunga yang lebih tinggi telah menyebabkan bearish, dengan ahli strategi Danske Bank memperkirakan euro turun menjadi 1,10 dolar AS selama 12 bulan ke depan.

"Investor tidak membeli apa yang ECB katakan," kata Marios Hadjikyriacos, analis investasi senior di broker XM. Pasar bertaruh bahwa inflasi akan memaksa ECB untuk menarik kembali pembelian aset lebih cepat dari yang direncanakan.

Di tempat lain, pound Inggris turun 0,7% menjadi 1,3698 dolar AS. Dolar naik 0,3% terhadap yen Jepang menjadi 113,92505. Dolar Australia tergelincir 0,3% menjadi 0,7521 dolar AS.

Di pasar mata uang kripto, Ether naik ke rekor 4.460 dolar AS dan menguat 3,0% pada hari itu, sementara Bitcoin saingan yang lebih besar naik 3,0% menjadi 62.330 dolar AS.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya