JAKARTA - Blustru merupakan tanaman yang secara fisik mirip dengan oyong karena berasal dari satu keluarga tanaman. Namun, keduanya sesungguhnya berbeda. Buah blustru tidak bergerigi seperti oyong.
Blustru tergolong tanaman yang lambat tumbuh sehingga tidak banyak orang yang membudidayakannya. Namun, mengetahui seluruh bagiannya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit, tanaman ini perlahan kembali dilirik.
Mengutip dari buku Ragam & Khasiat Tanaman Obat yang ditulis Hieronymus Budi Santoso pada Sabtu (13/11/2021), menanam blustru tidak sulit dan dapat di lakukan di halaman rumah masing-masing. Simak langkah-langkah berikut.
Baca Juga: Viral! Wanita Cantik Ini Beberkan Omzet Menggiurkan dari Bisnis Green House Hidroponik
1. Buat Bedengan
Sebelum membuat bedengan, cangkul tanah terlebih dahulu hingga gembur. Setelah itu, biarkan tanah selama 2-4 minggu agar kering angin. Buat bedengan dengan tinggi 30 cm, lebar 260 cm, dan panjang sesuai ketersediaan lahan. Usahakan jarak bedengan satu sama lain adalah 60 cm.
2. Buat Lubang Benih dan Lubang Pupuk
Setelah bedengan siap, buat lubang benih dengan panjang 30 cm, lebar 25 cm, dan kedalaman 20 cm. Jarak antarlubang sebaiknya 60x100 cm. Tambahkan pupuk kandang 1 kg per lubang tanam sembari dicampur dengan tanah lapisan atas. Selanjutnya, masukkan 2-3 butir benih blustru lalu tutup dengan tanah setebal 1-1,5 cm.
Dengan jarak 15 cm dari lubang benih, buat lubang pupuk sedalam 10 cm. Masukkan 10 gram NPK dan 2,5 gram urea tiap lubangnya. Setelah itu, tutup dengan tanah.
Baca Juga: Bisnis Tanaham Hias Bambu Rezeki, Mahasiswa di Padang Raup Jutaan Rupiah
3. Buat Para-Para
Blustru adalah tanaman merambat sehingga membutuhkan para-para sebagai media rambatnya. Ada tiga jenis para-para yang dapat dibuat, yaitu para-para setengah lengkung, setengah lingkaran, hingga persegi panjang.
Para-para persegi merupakan yang paling cocok jika area tanam di halaman rumah karena dapat menghasilkan lebih banyak buah. Selain itu, kesan indah juga akan tercipta. Pemasangan para-para dilakukan setelah tanaman berusia 10-15 hari.
Adapun bambu yang dibutuhkan berukuran 2 meter dan 10 meter. Tancapkan gelondongan bambu dengan jarak 15-20 cm dari batangan tanaman. Adapun jarak yang dibutuhkan yaitu antartiang 1,5-2 meter dan antarbarisan tiang 2-3 meter. Palng bilah bambu dipasang memanjang dan melebar dengan jarak 40-60 cm. Ikat titik pertemuan palang tersebut dengan tali bambu.