Di tempat lain, tercatat kejadian upaya bunuh diri yang terjadi di gudang Amazon yang terletak di Rugby, Warks, Inggris. Hal serupa juga terjadi di Rugeley, Staffs, Inggris. Seseorang menderita overdosis obat dan diduga sebagai rencana bunuh diri.
Mick Rix, pejabat nasional GMB Union, perwakilan beberapa staf di Amazon, mengatakan Amazon termasuk perusahaan yang paling memprihatinkan dalam mendorong pekerjanya ke tingkat eksploitasi.
“Dalam hal mendorong tenaga kerja ke titik puncak dan tingkat eksploitasi, Amazon adalah salah satu yang paling memprihatinkan,” kata Rix.
Namun menanggapi hal itu seorang juru bicara Amazon membantah dan mengatakan bila kritik tersebut tanpa data yang lengkap dengan rencana menyesatkan.
“Sekali lagi, kritik yang kami terima itu menggunakan informasi yang tidak lengkap tanpa konteks dan dirancang untuk menyesatkan secara sengaja,” ujar juru bicara Amazon.
Juru bicara itu juga menyatakan Amazon memiliki potensi cedera yang lebih kecil dibanding bisnis lainnya di Inggris. Dan mengatakan bahwa panggilan ambulan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan di gudang.
“Faktanya adalah Amazon memiliki rata-rata 40% cedera yang lebih sedikit dibandingkan dengan bisnis transportasi dan pergudangan lainnya di Inggris,” ungkapnya
“Sebagian besar panggilan ambulans terkait dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya, bukan insiden terkait pekerjaan,” tambahnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)