Harga Emas Berjangka Menguat di Tengah Kekhawatiran Omicron

Antara, Jurnalis
Kamis 23 Desember 2021 06:07 WIB
Harga emas berjangka naik (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas bangkit dari penurunan dua hari berturut-turut, didorong oleh pelemahan dolar dan berlanjutnya kekhawatiran bahwa varian virus corona Omicron dapat merusak pemulihan ekonomi global.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD13,5 atau 0,75% menjadi ditutup pada USD1.802,20 per ounce. Di pasar spot, emas naik 0,7% menjadi diperdagangkan di USD1.801,24 per ounce pada pukul 18.39 GMT.

Baca Juga: Kilau Emas Meredup, Hari Ini Turun USD5,2/Ounce

Meskipun para analis mengecilkan dampak potensial Omicron, lebih banyak negara mengumumkan pembatasan untuk mengurangi penyebaran varian tersebut sehingga agak mengurangi selera investor terhadap aset-aset berisiko.

Ada beberapa minat beli dari sedikit kemunduran dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar, kata Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, yang mengaitkan kenaikan tersebut dengan “corrective bounce".

Baca Juga: Emas Antam Hari Ini Turun, Cek Harganya di Sini

Sementara ketakutan Omicron mungkin telah berjalan dengan sendirinya di pasar, itu masih positif untuk emas karena akan memungkinkan para pedagang untuk fokus pada hal-hal lain seperti kenaikan inflasi dan kebijakan moneter yang lebih jelas dari Federal Reserve, kata Wyckoff.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya beringsut lebih rendah, meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, dan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga berkurang.

Investor juga mempelajari data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat tajam pada kuartal ketiga di tengah meningkatnya infeksi COVID-19, meskipun aktivitas telah meningkat, menempatkan ekonomi di jalur untuk mencatat kinerja terbaiknya tahun ini sejak 1984.

Tetapi "dengan volume perdagangan tipis dan pemain utama menjauh menjelang tahun ini, pasar emas diperkirakan akan berombak," kata analis Phillip Futures, Avtar Sandu dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 29 sen atau 1,29%, menjadi ditutup pada USD22,819 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD40,6 atau 4,38%, menjadi ditutup pada USD968,4 per ounce.

Minyak reli, penarikan persediaan AS kurangi kekhawatiran atas Omicron

New York, 23/12 (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah penarikan persediaan AS yang lebih besar dari perkiraan, mengurangi kekhawatiran tentang kemungkinan pukulan terhadap aktivitas ekonomi dari penyebaran varian virus corona Omicron.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari mengakhiri hari dengan kenaikan 1,31 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi 75,29 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari menetap di 72,76 dolar AS per barel, melonjak1,64 dolar AS atau 2,3 persen.

Persediaan AS turun lebih besar dari yang diperkirakan, dengan stok minyak mentah merosot 4,7 juta barel, meskipun itu sebagian karena pertimbangan pajak akhir tahun yang mendorong perusahaan untuk tidak menyimpan barel minyak mentah.

"Kami melihat penurunan produksi, kami melihat persediaan dan minyak mentah turun, sehingga memberikan pasar prospek yang mendukung," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. "Karena persediaan di bawah rata-rata, tidak ada banyak ruang untuk kesalahan."

Pembatasan mobilitas yang didorong oleh virus corona di seluruh dunia menambah kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar. Jerman, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk di antara negara-negara yang telah menerapkan kembali penguncian sebagian atau penuh atau langkah-langkah jarak sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.

Reli pasar minyak mungkin juga didukung sebagian oleh utilitas Eropa yang mengalihkan sumber listrik mereka ke minyak pemanas dari gas alam karena rekor harga tertinggi di benua itu.

"Apa yang kita lihat dalam gas alam di Eropa akan mengarah pada peralihan berkelanjutan dari gas alam ke minyak untuk menghasilkan tenaga listrik," kata Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates di Houston. "Itu permintaan tak terduga yang akan bertahan selama beberapa bulan ke depan."

Masih belum jelas apakah varian Omicron lebih mematikan daripada Delta, varian yang dominan dalam beberapa bulan terakhir. Sebuah penelitian dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa virus itu lebih kecil kemungkinannya untuk mengirim orang ke rumah sakit daripada Delta ketika pemerintah-pemerintah di seluruh dunia berusaha menahan penyebaran varian yang cepat.

Kepala eksekutif Moderna Stephane Bancel mengatakan pada Selasa (21/12/2021) bahwa produsen vaksin tidak memperkirakan masalah dalam mengembangkan suntikan booster untuk melindungi dari varian Omicron.

Pfizer, salah satu produsen utama vaksin COVID-19, mengatakan pil antivirus COVID-19 telah disetujui untuk digunakan di dalam negeri. Obat ini menargetkan orang-orang yang telah tertular virus dan efektif dalam mengurangi gejala dan rawat inap, kata perusahaan itu.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya