Emisi karbon berkaitan erat dengan kualitas bahan bakar yang ditentukan oleh bilangan oktan atau Research Octane Number (RON). Makin tinggi bilangan oktan, maka proses pembakaran akan lebih sempurna dan emisi yang dihasilkan jadi lebih minim.
Sebagai informasi, Premium hanya memiliki bilangan oktan 88 dan menjadi BBM dengan kualitas paling rendah yang beredar di pasaran Indonesia. Di sisi lain, bilangan oktan Pertalite berada di angka 90 dan Pertamax di angka 92.
Sementara itu, BBM dunia kini harus kompak menggunakan standar Euro 4 atau bilangan oktan 91. Jika melihat data di atas, bilangan oktan Pertalite pun masih di bawah standar tersebut. Namun, Mamit mengatakan sementara Pertalite bisa digunakan masyarakat untuk peralihan jika Premium benar dihapus.
"Dengan adanya peralihan menggunakan pertalite, ini menjadi salah satu upaya transisi ke arah yang lebih tinggi lagi. Walaupun memang secara peraturan, RON pertalite masih 90, masih dibawah standar minimal peraturan KLHK yakni RON 91," ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)