IPO, Autopedia Sukses Lestari Incar Dana Rp703,5 Miliar

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Kamis 30 Desember 2021 13:54 WIB
Autopedia Sukses Lestari berencana IPO (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mendukung rencana anak usahanya PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASL) untuk IPO. Berdasarkan prospektus yang dirilis, ASL menawarkan sebanyak-banyaknya 2,54 miliar saham atau setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah aksi IPO.

Perseroan menawarkan harga saham pada kisaran Rp200-Rp276 per saham. Mala melalui harga yang ditawarkan tersebut, perseroan berpotensi meraup dana segar Rp703,59 miliar.

Baca Juga: BEI: IHSG Melesat 10,4% hingga 54 Emiten IPO Raih Rp62,6 Triliun di 2021

Sesuai rencana, dana hasil IPO akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja yakni sebanyak 64,98%, kemudian sebesar 35,02% digunakan oleh perseroan untuk membayar utang dengan jumlah mencapai Rp225 miliar kepada PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebagai perusahaan induk perseroan.

ASSA sebagai induk usaha memegang sebanyak 97% saham dari Autopedia, kemudian Prodjo Sunarjanto memegang sebanyak 1%, Sekar Pantjawati sebesar 1%, Jany Candra 1% dan juga Hindra Tanujaya 1%. Apabila aksi IPO ini berjalan lancar, maka kepemilikan ASSA akan berkurang menjadi 77,60%, Prodjo, Sekar dan Jany akan menjadi 0,80% dan ditambah dengan masyarakat sebanyak 20%.

Baca Juga: Wira Global Solusi (WGSH) Kantongi Dana IPO Rp29 Miliar, 70% Rekrut Ratusan Programmer

Dalam aksi ini, perseroan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia dan juga PT Trimegah Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Adapun perseroan belum menentukan penjamin emisi efek. Masa penawaran dilakukan mulai dari 29 Desember hingga 5 Januari 2022.

Sedangkan perkiraan tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 11 Januari 2022, lalu perkiraan masa penawaran umum pada 13-17 Januari 2022, tanggal penjatahan 17 Januari 2022. Serta perkiraan tanggal distribusi dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 dan 19 Januari 2022 mendatang.

Sebelumnya, BEI menyatakan sudah ada 23 calon emiten yang berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada 2022. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna seperti dikutip bisnis pernah mengatakan, terdapat 23 emiten yang berpotensi tercatat pada tahun depan. Jumlah tersebut merupakan hasil dari limpahan pipeline IPO yang belum tercatat tahun ini.

“Saat ini di pipeline ada 23 calon emiten. Jadi setidaknya pada awal tahun depan sudah ada 23 yang akan tercatat,” kata.

Sementara dari aksi penerbitan surat utang, kemungkinan ada 12 penerbitan dari 10 emiten. Adapun total potensi penggalangan dana bagi kedua instrumen belum dapat disebutkan. Nyoman mengatakan sampai saat ini total penggalangan dana dari 51 pencatatan saham baru mencapai Rp62,2 triliun. “Dari sisi pengumpulan dana, jumlah perusahaan tercatat ada 51 dengan total Rp5,6 triliun pada 2020 sekarang sudah meloncat. Artinya antara suplai dan demand menyambung. Kita masih yang tertinggi dari dua sisi itu dibandingkan wilayah Asean,” katanya.

Instrumen surat utang berkontribusi sekitar 92 penerbitan surat utang baru dari 52 perusahaan. Adapun total penggalangan dana mencapai Rp94,7 triliun. Meski demikian, hingga saat ini Bursa belum menerima dokumen permohonan pencatatan saham dari unicorn. Padahal, regulator yaitu OJK sudah menerbitkan aturan multiple voting share (MVS).

“Sampai saat saya bicara sekarang ini belum ada unicorn yang masuk pipeline,” kata Nyoman.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya