Walau beban pokok kontrak dan penjualan membengkak 23,48% menjadi USD1,593 miliar, tapi laba kotor melonjak 163,84% menjadi USD562,24 juta. Namun, perseroan mencatatkan beban pajak senilai USD159,36 juta, sedangkan periode sama tahun 2020 justru mendapatkan manfaat pajak senilai USD4,318 juta.
Sementara itu, aset perseroan tercatat tumbuh 5,3% menjadi USD3,681 miliar. Hal itu didorong lonjakan utang pajak sebesar 259,67% menjadi USD223,83 juta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)