Disrupsi digital pun, kata dia, menjadi kesempatan bagi para generasi muda untuk tampil sebagai pengusaha-pengusaha kaya baru di Indonesia. Erick mengaku senang dengan antusias generasi muda Indonesia yang bercita-cita menjadi pengusaha.
"Kalau lihat data, jumlah wirausaha Indonesia hanya 3,5% dan jauh dibandingkan negara-negara maju yang sebesar 10% sampai 14%," ungkapnya.
Generasi muda pun diminta menyiapkan diri dan mengasah kemampuan di sektor digital. Mengingat Indonesia memerlukan 17,5 juta tenaga kerja yang melek teknologi pada 2034.
Saat ini, pemerintah terus menggodok investasi digital, investasi kepada generasi muda, dan investasi dalam teknologi manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Diproyeksikan pada 2045 mendatang, Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)