Sido Muncul (SIDO) Untung Besar, Emiten Miliarder Irwan Hidayat Raih Laba Rp1,26 Triliun

Agregasi Harian Neraca, Jurnalis
Selasa 08 Februari 2022 12:43 WIB
Laba Sido Muncul alami kenaikan (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengantongi laba sebesar Rp1,26 triliun pada 2021. Laba emiten miliarder Irwan Hidayat ini naik 34,9% dibandingkan tahun 2020 yang hanya tercatat sebesar Rp934,01 miliar.

Hasil itu mendongkrak laba per saham menjadi Rp42,28. Sedangkan di akhir tahun 2020 terbilang Rp31,38. Emiten produsen jamu ini juga membukukan penjualan tumbuh 20,72% menjadi Rp4,02 triliun. Rincinya, penjualan jamu herbal dan suplemen tumbuh 21,17% menjadi Rp2,693 triliun.

Kemudian penjualan makanan dan minuman tumbuh 19% menjadi Rp1,19 triliun. Walau beban pokok penjualan membengkak 15,9% menjadi Rp1,734 triliun, tapi laba kotor tetap tumbuh 24,37% menjadi Rp2,286 triliun.

Sementara itu, aset perseroan tumbuh 5,68% menjadi Rp4,068 triliun. Hal itu ditopang pertumbuhan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar 25% menjadi Rp1 triliun. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 15%. Untuk mengejar target tersebut, perseroan akan meningkatkan efisiensi dan optimalisasi anak perusahaan juga ekspor.

Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat seperti dikutip investor daily pernah bilang, pemerataan distribusi dari produk produk-perseroan saat ini masih menjadi fokus perseroan. Selain produk eksisting, produk baru juga direncanakan akan rilis, SIDO berencana merilis setidaknya tiga produk baru.

“Pasar ekspor juga menjadi fokus kami untuk terus dikembangkan dengan produk dari Semarang Herbal Indoplant (SHI),” jelasnya.

David menambahkan, pengembangan pasar ekspor termasuk penambahan negara tujuan ekspor pada tahun ini, seperti ke Tiongkok, Southern African Development Community (SADC), dan juga negara Mercosur yaitu Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay dan Venezuela. Negara yang disebutkan masih dalam proses pendaftaran dari SIDO.

“Negara yang tergabung dalam ASEAN seperti Thailand, Myanmar, VIetnam, Kamboja dan Ecowas yang di dalamnya termasuk Ghana, Togo, Nigeria. Selebihnya, kami tetap mememperluas transaksi tetapi sifatnya trading seperti pada negara Amerika Serikat (AS), Australia serta negara-negara di semenanjung Arab,” ujarnya

Untuk memuluskan rencana kerja yang telah disusun, SIDO telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp200 miliar. Capex akan digunakan untuk penambahan fasilitas produksi COD2 sehingga kapasitas nantinya akan bertambah 30%.

“Alokasi capex juga termasuk penambahan kapasitas unit atsiri, cold storage dan penyelesaian project green house,” kata dia.

Soal pendapatan, David mengatakan, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan konservatif yakni minimal 15%. Meski begitu, akhir tahun 2022 perseroan mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari tahun 2021 yang mampu melewati target yang telah ditetapkan.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya