JAKARTA - Menteri Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa banyak ekonom atau pengamat ekonomi Indonesia yang melihat ekonomi Indonesia seperti tujuh tahun yang lalu.
Menurutnya semua bisnis dan proyek di Indonesia berdampak kepada kemajuan ekonomi yang disandarkan dengan alasan bussiness to bussines atau B2B dan tidak merugikan negara.
“Pengamat ekonomi kita tuh melihat ekonomi kita seperti tujuh tahun yang lalu, kita sudah melakukan transpormasi dari ekonomi yang awalnya percaya bertumbuh kepada komoditi based sekarang sudah masuk kepada industri hilirisasi,” kata kata Menko Luhut saat ditemui oleh MNC Portal di kantornya di Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Menko Luhut melihat potensi Indonesia akan difokuskan pada hilirisasi industri ekonomi hijau di Kalimantan Utara dapat menjadi peluang dan pergerak investasi dan kebangkitan ekonomi di Indonesia.
“Kalau orang amati baik baik ekspor kita tahun lalu USD232 Miliar itu sudah banyak di pengaruhi oleh ekspor iron still (baru iron still) sudah USD21 Miliar dan ekpor impor kita terus meningkat, belum dari sektor lain,” tambahnya.
Dengan adanya Kalimantan Utara pemerintah optimis hilirisasi akan dapat mendorong untuk meningkatakan nilai tambah di dalam negeri, semakin tinggi dan membuka peluang kerja yang semakin banyak bagi rakyat.
“Kaltara jadi potensi dan lahan investasi ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia dengan total USD132 miliar, sudah mulai jalan proyek ini. Nanti akan ada metro chemical, dan nanti itu pasti berdampak kepada banyak hal, produksi kita, kekuatan rupiah kita, cadangan dan jumlah dollar yang ada di dalam negeri, ” pungkasnya.
(Taufik Fajar)