JAKARTA - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara tidak begitu besar terhadap jumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Pasalnya, Jakarta masih menjadi pusat ekonomi, bisnis dan perdagangan dan masih tetap menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Ditambah lagi adanya pertumbuhan daerah industri di sepanjang Trase yang dilalui KCJB.
"Pemindahan IKN tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penumpang mengingat Kota Jakarta masih tetap menjadi kota perdagangan utama dan akan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitarnya," ujar Presiden Direktur Kereta Cepat Indonesia-China Dwiyana Slamet Riyad.
Sementara itu, dalam riset Demand Forecast yang dilakukan Polar UI soal penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Riset ini dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini tingkat permintaan dan prediksi penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung setelah adanya Pandemi Covid melanda negara kita dan adanya beberapa perubahan asumsi menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Dalam riset Demand Forecast yang dilakukan Polar UI di 2021, diketahui jika penumpang harian KCJB mencapai lebih dari 30 ribu. Angka ini cukup baik meski memang menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan hasil riset yang dilakukan sebelumnya tim LAPI ITB di awal proyek.
Baca Selengkapnya: Ibu Kota Pindah, Siapa yang Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung?
(Feby Novalius)