JAKARTA - Harga minyak goreng yang masih melambung ditambah langkanya di pasaran, membuat banyak pelaku UKM wanita di Indonesia turut terkena dampak.
Mereka mengaku khawatir jika ini dibiarkan terlalu lama karena akan berdampak pada meruginya para pengusaha kecil.
"Sudah banyak keluhan dari anggota kami, terutama yang bergerak di bidang kuliner, minyak goreng bukan hanya mahal tapi juga sulit didapatkan. Sekalipun ada, pasti ada syarat dan ketentuan berlaku untuk membelinya, padahal minyak goreng menjadi salah satu bahan utama penunjang usaha mereka," tutur Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Nita Yudi, Rabu (23/2/2022).
BACA JUGA:Harga Kedelai dan Minyak Goreng Mahal, Hippi Minta Pengusaha Lokal Lebih Nasionalis
Padahal, selama pandemi Covid-19 ini, para wanita yang bergelut di bidang UKM kuliner tersebut terus berupaya menjajakan dagangan mereka.
Dia mengatakan, mahalnya harga minyak goreng, serta langkanya di pasaran membuat hambatan bagi para pelaku usaha kecil.
"Selama pandemi ini laporan kami pelaku UKM kuliner justru yang selangkah lebih maju. Jangan sampai hanya karena polemik minyak goreng malah semakin membuat mereka terpuruk, mereka ini sudah mencoba bangkit, mendapatkan kembali pelanggannya," jelasnya.
BACA JUGA:Jreeng! Mendag Selidiki Dugaan Kartel Minyak Goreng
Dia pun berharap, pemerintah memberikan solusi dalam waktu dekat. Jangan sampai malah menambah beban masyarakat di tengah pandemi seperti ini.
"Tolong segera cari solusi nyata, agar masyarakat, terutama pelaku usaha kecil yang selama Pandemi Covid-19 ini justru penyumbang pemulihan ekonomi negara tidak berlarut-larut terkena dampaknya," pintanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)