Rubel juga terpukul di pasar valuta asing hingga jatuh ke titik terendah sepanjang masa terhadap dolar AS dan euro, karena Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Moskow.
Seorang Analis Stephanie Kennedy di grup perbankan Swiss Julius Baer pun ikut buka suara melihat situasi tersebut.
"Perang atau tidak ada perang, ketegangan antara Barat dan Rusia akan tetap tinggi lebih lama, menempatkan rubel di bawah tekanan," jelasnya.
BACA JUGA:Perang Rusia-Ukraina, Eropa Bersiap untuk Gelombang Pengungsi
Disusul pula dengan Kepala Investasi Victoria Scholar di Interactive Investor yang ikut menambahkan.
"Tidak mengherankan pasar Rusia menerima pukulan terberat," tambahnya.
"Investor telah kehilangan semua kepercayaan di pasar Rusia dan ekonomi Rusia karena Presiden Putin melanjutkan operasi militer di Ukraina," tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)