Kasus Harian Covid-19 Turun, Pemerintah Dorong Realisasi Program PEN

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Senin 07 Maret 2022 20:04 WIB
Menko Perekonomian Airlangga (Foto: Dok Kemenko Perekonomian)
Share :

JAKARTA - Pemerintah terus melakukan evaluasi mingguan secara rutin atas perkembangan kasus dan upaya pengendalian pandemi Covid-19 secara nasional, termasuk evaluasi perkembangan Kasus Harian dan Kasus Aktif, Perawatan RS dan BOR, Kesembuhan dan Kematian, Capaian Vaksinasi, Level Asesmen masing-masing daerah, serta evaluasi penerapan Prokes dan Karantina PPLN.

Evaluasi ini dilakukan untuk memantau efektivitas pelaksanaan berbagai kebijakan Penanganan Covid-19 yang telah ditetapkan, serta tetap mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional.

Pada acara Keterangan Pers usai Rapat Terbatas tentang Evaluasi PPKM secara virtual, Senin (07/03/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia mengalami perbaikan dan penurunan signifikan, dari 1,16 di minggu lalu, menjadi 1,09 di minggu ini. Seluruh wilayah Pulau mengalami penurunan Rt (penurunan laju penularan), sehingga dalam 3 – 4 minggu terakhir ini telah terjadi tren penurunan laju penularan di seluruh wilayah Pulau di Indonesia.

Perkembangan Kasus Harian dan Kasus Aktif di Luar Jawa-Bali trennya sudah mulai menurun mengikuti di Jawa Bali. Di Luar Jawa-Bali, Kasus Konfirmasi Harian mencapai puncaknya pada 23 Februari 2022 yang mencapai 19.807 kasus, dan per 6 Maret 2022 sudah turun menjadi 8.158 kasus. Sedangkan untuk Kasus Aktif, mencapai puncaknya pada 3 Maret 2022 yang mencapai 183.482 kasus, dan per 6 Maret menjadi 171.338 kasus. Demikian juga untuk rata-rata mingguan 7DMA (7 Days Moving Average) Kasus Harian, baik Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali dalam 2 minggu terakhir membaik dan mengalami penurunan. Untuk Kasus Aktif, puncaknya terjadi pada 24 Februari 2022 dengan 589.340 kasus, setelah itu konsisten menurun dan pada 6 Maret 2022 menjadi 475.951 kasus.

“Pemerintah terus memantau kondisi perkembangan Covid-19 di setiap Kabupaten/Kota dan Provinsi. Untuk luar Jawa-Bali sudah mulai menurun, baik kasus harian maupun kasus aktif. Namun kita tetap waspada dan terus meningkatkan upaya pengendalian, dengan terus mendorong akselerasi vaksinasi dan penerapan prokes,” tutur Menko Airlangga dalam Keterangan Pers virtual tersebut.

Update BOR dan Isoter di Luar Jawa-Bali

Menko Airlangga juga mengungkapkan bahwa walaupun jumlah kasus relatif cukup tinggi untuk beberapa daerah, namun tingkat Perawatan di RS masih relatif rendah dan jauh lebih rendah dibandingkan saat penanganan varian Delta tahun lalu.

Memang masih terdapat 3 Provinsi dengan Kasus Aktif tertinggi di atas 15 ribu, namun Rasio Keterisian Tempat Tidur (Bed Occupancy Ratio/ BOR) masih terkendali. Ketiga Provinsi tertinggi tersebut yaitu Sumatera Utara dengan Kasus Aktif mencapai 21.338 kasus, BOR 37%, dan Konversi TT Covid 21%. Kalimantan Timur dengan Kasus Aktif 15.603 kasus, BOR 44%, dan Konversi 25%, serta Sulawesi Selatan dengan Kasus Aktif 15.131, BOR 31%, dan Konversi 18%. Walaupun relatif cukup tinggi di ketiga Provinsi tersebut, namun menurun signifikan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

“Pemerintah terus menyiagakan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di luar Jawa-Bali. Saat ini, kapasitas Isoter disediakan sebanyak 36.470 Tempat Tidur (TT), namun yang terisi hanya sekitar 3.841 TT (BOR = 10,53%). Adapun daerah yang saat ini keterisian Isoternya cukup tinggi, yaitu Provinsi Kalimantan Timur (BOR = 49,10%) dan Kepulauan Riau (BOR = 33,75%), masih akan terus kami monitor,” tutur Menko Airlangga.

Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura & Event MotoGP Mandalika

Dalam pelaksanaan Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura telah diterbitkan Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Covid-19 Nomor 10 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan dengan Singapura, pada 2 Maret 2022, sebagai revisi SE sebelumnya Nomor 3 Tahun 2022.

Untuk mendukung pelaksanaan Travel Bubble Batam-Bintan-Singapura (bersama dengan Bali sebagai tujuan wisata utama), telah disiapkan kebijakan untuk tidak memberlakukan karantina dan diberikan fasilitas Visa on Arrival (VOA) for Tourism atau VOA Khusus Wisata. “Arahan Bapak Presiden dalam Ratas tadi supaya juga disiapkan Visa on Arrival seperti yang sudah dilakukan di Bali, untuk Batam dan Bintan,” ujar Menko Airlangga.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya