Wall Street Ditutup Melemah Imbas AS Larang Impor Minyak Rusia

Anggie Ariesta, Jurnalis
Rabu 09 Maret 2022 07:11 WIB
Wall street hari ini. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks saham utama Amerika Serikat atau Wall Street berakhir lebih rendah dalam perdagangan terdesak pada Selasa (8/3/2022) waktu setempat.

Hal itu karena investor menimbang perkembangan cepat di sekitar krisis di Ukraina karena AS melarang impor minyak Rusia dan energi lainnya atas invasi.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 184,74 poin, atau 0,56%, menjadi 32.632,64, S&P 500 kehilangan 30,39 poin, atau 0,72%, menjadi 4.170,7 dan Nasdaq Composite turun 35,41 poin, atau 0,28%, menjadi 12.795,55.

Penurunan dipercepat ke akhir sesi yang bergerak naik-turun di hari Selasa ini terjadi sehari setelah penurunan tajam yang membuat Nasdaq yang padat teknologi mengkonfirmasi berada di pasar bearish. Patokan S&P 500 turun untuk sesi keempat berturut-turut.

 BACA JUGA:Wall Street Anjlok, Investor Kian Gelisah Imbas Perang Rusia-Ukraina

Semua karena Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak Rusia dan energi lainnya, menggarisbawahi dukungan bipartisan yang kuat untuk langkah yang diakui akan menaikkan harga energi AS. Sementara Inggris mengatakan akan menghentikan impor minyak dan produk minyak Rusia pada akhir tahun 2022.

"Saya pikir itu hanya investor yang mencoba untuk menyelidiki apakah layak membeli penurunan dan kami mengalami penurunan yang sangat besar kemarin," kata Chuck Carlson, kepala eksekutif di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

"Setiap kali pembelian tampaknya menjadi sedikit tidak terkendali, tampaknya ada penjual yang bersedia masuk. Bagi saya, ini adalah pasar pedagang dan orang-orang yang mencari momentum jangka pendek bergeser ke perdagangan,” imbuh Carlson.

Sektor pertahanan mengalami penurunan terbesar, dengan kebutuhan pokok konsumen turun 2,6%, layanan kesehatan turun 2,1% dan utilitas turun 1,6%.

Keuntungan dalam saham pertumbuhan megacap, seperti Tesla, Meta Platform dan Alphabet, membantu mengurangi kerugian untuk S&P 500.

Sektor energi, kinerja yang menonjol tahun ini, melanjutkan kenaikannya, naik 1,4%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya