JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi perusahaan pelat merah serius melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Perseroan pun dituntut memaksimalkan perannya.
Erick menilai hilirisasi SDA mampu menekan ketergantungan impor atas hasil produksi negara asing.
Di lain sisi, hilirisasi SDA di dalam negeri memberikan kesejahteraan besar bagi masyarakat lantaran mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
Erick mencatat, saat ini Indonesia mencatat surplus perdagangan terhadap Amerika Serikat (AS) sebesar USD14 miliar.
BACA JUGA:Erick Thohir Optimistis Peringkat Investasi RI Bakal Setara Hong Kong dan Singapura
Jumlah itu naik 40 persen dari nilai surplus sebelumnya yakni USD10 miliar.
Dia optimis surplus perdagangan Indonesia terus naik bila hilirisasi di dalam negeri terus diperkuat.
"Surplus perdagangan kita sama AS meningkat 40 persen dari USD10 miliar ke USD14 miliar. Perdagangan kita sama India apalagi. Ini penting. Karena itu saya meminta para direksi BUMN hilirisasi SDA kita harus serius," ungkap Erick, Kamis (24/3/2022).
Nilai transaksi perdagangan Indonesia pun naik signifikan dari 133 menjadi 171. Pergerakan ini membuat defisit transaksi perdagangan Indonesia terhadap China menurun signifikan.
Eric juga mengungkapkan defisit neraca perdagangan dengan China yang terendah dalam 12 tahun terakhir. Nilai dagang yang tercatat di Indonesia mengalami defisit sebesar USD1,9 miliar atau setara Rp27,1 triliun.
Angka ini merupakan yang terendah dibandingkan sebelumnya, di mana angka defisit pernah mencapai USD16 miliar.
"Kalau kita lihat, neraca perdagangan kita dengan China, dengan AS terus membaik. Defisit perdagangan kita dengan China sekarang yang terendah selama 12 tahun terakhir, yang tadinya defisit hampir USD16 miliar, sekarang USD1,9 miliar, dengan Amerika kita masih surplus USD8 miliar," katanya.
Dia menilai, Indonesia bisa mengurangi defisit neraca perdagangannya di tahun-tahun mendatang.
Karena itu, dia meminta semua pihak, khususnya BUMN, untuk menjaga daya saingnya di kancah global, salah satunya memperkuat ekosistem hilirisasi.
BACA JUGA:Kontribusi BUMN di Pasar Modal 24% dari Total Market Cap BEI Rp8.700 Triliun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri memperkirakan neraca perdagangan Indonesia dengan China akan surplus di tahun 2022 mendatang.
Sikap optimisme Kepala Negara didasarkan pada nilai defisit perdagangan RI yang menurun tahun ini.
Selain itu, perbaikan neraca perdagangan pun dibarengi oleh kebijakan Indonesia mulai menghentikan ekspor bahan mentah seperti nikel.
(Zuhirna Wulan Dilla)