BALI - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa bambu mempunyai potensi ekonomi yang sangat besar. Di mana bambu menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk berbagai kebutuhan.
“Bambu ini sangat produktif penggunaanya. Tapi penggunaan bambu saat ini masih terbatas hanya untuk keperluan pertanian, alat-alat rumah tangga saja,” ujar dia dalam kunjungan kerja di Pabrik Bambu Bali, Jumat, 25 Maret 2022 kemarin.
“Nah saya melihat dengan adanya yayasan bambu dengan punya visi bambu sebagai komoditi yang penting secara ekonomi dan dari sisi konservasi dan pemberdayaan mereka. Maka itu saya sangat mendkung,” lanjutnya.
Dia juga berharap pihaknya bisa merumuskan model bisnis kemitran antara Kemnkop UKM dengan yasan bambu untuk pengemabngan bambu masyarakat. Ke depaanya bambu ini bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat, menciptakn lapangan kerja.
“Sehingga bukan saja untuk market lokal tapi market luar negeri. Saya kira hal ini sejalan juga dengan arahan Presiden Jokowi yakni green ekonomi. Jadi ini Cukup bagus kita kembangakan meskipun tantanganya banyak dan kita akan cari solusinya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Teten mengatakan bahwa produk dalam negeri seperti bambu Indonesia sangat kaya dan produktif dari China dan Negara luar negeri yang memiliki empat musim.
"Kita juga punya tradisi bambu dan bisa mengganti kayu. Dari segi ekonomi juga ini bisa menjawab masalah lingkungan karena bambu bisa di produksi dengan cepat dan punya nilai ekonomi yang sangat besar," tandasnya.
(Taufik Fajar)