Kekurangan tersebut yang disebabkan dari anggaran yang diberikan oleh pemerintah.
Dia menjelaskan mekanisme pemberian pupuk subsidi dimulai dari data yang dihimpun oleh kementerian pertanian, selanjutnya diajukan ke Kementerian Keuangan untuk dianggarkan belanja pupuk.
BACA JUGA:Pemerintah Batasi Penyaluran Pupuk Subsidi akibat Perang Rusia-Ukraina
Menurutnya, target panen yang akan dilakukan tahun ini berkisar 14 juta ton lebih.
Namun, tentunya para petani ini memerlukan pupuk untuk merealisasikan capaian target tersebut.
"Kemampuan produksi tahun 2022 ini kita mempunyai rencana produksi sebesar 13,1 juta ton, ditambah stok awal 1,5 juta ton, sehingga kalau ditotal 14 juta ton lebih, itu sangat cukup kalau kita kaitan dengan pupuk subsidi," tuturnya.
"Rencana pembatasan yang akan dilakukan itu bukan jumlah dari volume tapi lebih ke jenisnya," tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)