JAKARTA - Lima konsep marketing ala Nabi Muhammad SAW dalam berbisnis menarik untuk diketahui. Konsep marketing ini sebagai salah satu strategi bisnis agar tepat sasaran.
Salah satu hal terpenting dalam berbisnis adalah menciptakan pelanggan setia atau loyal, pengusaha harus menarik kepercayaan konsumen bahwa bisnisnya berkualitas dan sehat.
Praktik marketing seperti ini ternyata sudah dilakukan ratusan abad yang lalu. Salah satunya oleh Nabi Muhammad.
Nabi Muhammad bergelar Al-Amin yang artinya jujur dan bisa dipercaya.
Nabi Muhammad juga terkenal sebagai seorang pengusaha yang sukses pada abad ke tujuh masehi.
Nabi Muhammad telah mengamalkan konsep marketing yang bisa menyukseskan kegiatan berdagangnya.
Ada 5 konsep marketing yang dilakukan Nabi Muhammad. Dengan lima konsep tersebut, pengusaha bisa menghasilkan kepercayaan konsumen, dan loyalitas akan lahir dengan sendirinya.
Berikut penjelasannya seperti dilansir dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Rabu (26/4/2022),
Sikap Jujur ditempatkan sebagai konsep pertama dalam konsep dagang Nabi Muhammad. Kejujuran dalam berdagang merupakan sifat dasar bagi pengusaha untuk mendapatkan kepercayaan pembeli. Jika pengusaha ketahuan tidak jujur, hancur sudah loyalitas konsumen kepada produk mereka.
Selain kejujuran, ikhlas merupakan konsep kedua dalam kegiatan berbisnis ala Nabi Muhammad. Konsep ikhlas akan membentuk pribadi pengusaha menjadi seseorang yang tidak lagi memandang materi sebagai tujuan utama dan lebih terbuka terhadap semua keuntungan dan kegagalan, baik materi maupun nonmateri.
Kedua konsep tersebut dibingkai dengan konsep ketiga yaitu sikap profesionalisme. Nabi Muhammad memberikan contoh seseorang yang profesional mempunyai sikap yang berusaha maksimal dalam mengerjakan sesuatu atau menghadapi suatu masalah. Pengusaha dengan sikap ini tidak mudah menyerah dan menghindar dari sebuah risiko.
Lalu konsep keempat menjadi jembatan yang menghubungkan pengusaha dengan manusia lainnya. Silaturahmi adalah dasar pergerakan Nabi Muhammad dalam membina hubungan baik, tidak hanya dengan pelanggan atau investor, tetapi juga dengan calon pelanggan bahkan kompetitor.
Terakhir, konsep murah hati melengkapi konsep-konsep sebelumnya. Bermurah hati dalam berbisnis merupakan konsep yang digunakan oleh Nabi Muhammad dalam melakukan kegiatan perdagangannya sehari-hari.
(Dani Jumadil Akhir)