Mengenal Prinsip dan Sistem Akuntansi Untuk Pelaporan Keuangan yang Tepat dan Mudah

Karina Asta Widara , Jurnalis
Minggu 01 Mei 2022 09:02 WIB
Foto by feepik
Share :

Dalam situasi tersebut, kalian boleh saja bicara dengan bahasa kalian dan berharap dimengerti. Tapi tahukah bahwa penghuni Amazon sama berjuangnya memahami apa yang kalian bicarakan memakai bahasa terbaik dan bahasa tubuh yang bisa dilakukan?

Dewasa ini, bahasa Inggris merupakan bahasa pemersatu dunia. Atau bisa dikatakan bahasa internasional yang banyak dimengerti dan dipelajari oleh seluruh kalangan yang tak ingin terjadi kesalahpahaman berbahasa.

Tak ubahnya dengan bahasa akuntansi, sebagai upaya pemersatu kesepahaman, maka diciptakanlah prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan. Pada dasarnya, prinsip akuntansi seluruh dunia itu sama, tapi disesuaikan dengan kondisi negara tertentu dan Undang-Undang tertentu.

Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan yang perlu kalian ketahui dibuat dengan ketentuan mudah dipahami dan ditaati oleh penyusun standar, penyelenggara akuntansi, serta pengguna laporan yang menerima laporan keuangan kalian.

Siapa bilang pelaporan keuangan bisa dikreasikan sesuai kehendak kalian? Masalahnya, kalian bukan kaum hippies, ada standar kehidupan tertentu yang wajib kalian taati supaya masalah kalian dapat solusi secepatnya. Untuk itu, mari simak prinsip dan sistem akuntansi serta pelaporan keuangan seperti berikut ini.

1. Basis Akuntansi

Sebagai prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan, ada hal paling mendasar yang perlu kalian taati agar pengakuan dengan dasar basis akrual Laporan Operasional dan basis akrual neraca, dapat dipahami oleh bahkan pihak awam sekalipun.

Sesuai dengan PSAK nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, disarankan supaya kalian memakai basis akuntansi akrual secara penuh atas pengakuan dan pengukuran penerimaan dan pengeluaran dana.

Dalam perkembangannya, kalian wajib tahu jenis basis akuntansi apa saja yang selama ini belum kalian ketahui seperti; akuntansi berbasis kas, modifikasi dari akuntansi berbasis kas, akuntansi berbasis akrual, dan modifikasi akuntansi berbasis akrual.

2. Prinsip Nilai Perolehan

Aktiva atau kas yang masuk, bisa kalian artikan sebagai pendapatan atau penghasilan baik itu bersumber dari pelayanan barang atau jasa. Tugas kalian dalam prinsip ini adalah mencatat aktiva yang masuk itu sebagai pendapatan.

Tak cuma pencatatan penghasilan dan aset tetap seperti peralatan kantor, tanah, dan bangunan, penurunan hutang pun sebetulnya adalah bagian dari salah satu simpanan pendapatan, sehingga tiap kali ada transaksi pembayaran utang wajib kalian sampaikan.

Dengan kata lain, aktiva, utang, penghasilan, modal, dan biaya hendaknya kalian catat sebesar harga perolehan yang disepakati oleh kedua pihak yang bertransaksi. Penggunaan prinsip nilai perolehan didasari harga itu ditentukan secara obyektif, sesuai bukti transaksi.

Semisal kalian menjual satu makanan tertentu untuk makan malam sepanjang bulan dan punya penghasilan 10 juta, penambahan 10 juta bukan hanya diakui sebagai harta, melainkan juga sudah harus disampaikan dalam basis nilai perolehan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya