Wabah PMK Hewan Ternak, Faktanya Tersebar di 15 Provinsi hingga Kerugian Capai Rp9,9 Triliun

Shelma Rachmahyanti, Jurnalis
Minggu 29 Mei 2022 05:35 WIB
Wabah PMK hewan ternak (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan terjadi di Jawa Timur. Namun, penularan PMK perlu diantisipasi agar tidak mewabah ke daerah atau provinsi lain.

Berikut fakta wabah penyakit mulut dan kuku hewan yang dirangkum di Jakarta, Minggu (29/5/2022).

 

1. Tersebar di 15 Provinsi

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Indonesia tersebar di 15 provinsi yang terdampak pada 3.910.310 ekor ternak dengan tingkat kematian 0,36%.

"Data pelaporan sampai dengan 17 Mei 2022 menunjukkan telah terdeteksi PMK di 15 provinsi dan 52 kabupaten-kota. Dengan dari total populasi ternak dari 15 provinsi itu adalah 13,8 juta ekor, jumlah ternak yang terdampak sebanyak 3,9 juta ekor," kata Mentan Syahrul dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI yang dipantau di Jakarta.

2. Daftar 15 Provinsi yang Terdampak

Sebanyak 15 provinsi yang terdampak yaitu Aceh 47.802 ekor, Bangka Belitung 10.347 ekor, Banten 678 ekor, DIY 55.490 ekor, Jawa Barat 165.319 ekor, Jawa Tengah 689.319 ekor, Jawa Timur 1.941.131 ekor.

Selanjutnya, Kalimantan Barat 14.186 ekor, Kalimantan Selatan 71.831 ekor, Kalimantan Tengah 26.993 ekor, Lampung 24.175 ekor, Nusa Tenggara Barat 363.770 ekor, Sumatera Barat 151.660 ekor, Sumatera Selatan 1.281 ekor, dan Sumatera Utara 346.179 ekor.

3. 3,9 Juta Hewan Ternak Terjangkit

Jika dilihat dari total populasi hewan ternak di 15 provinsi tersebut yang sebanyak 13.810.749 ekor, sebanyak 3.910.310 ekor terdampak penyakit PMK. Dari total yang terdampak, sebanyak 13.965 ekor positif terinfeksi PMK berdasarkan uji PCR laboratorium atau sekitar 0,36% dari total yang terdampak.

Dari total hewan yang sakit tersebut sebanyak 2.630 ekor atau 18,83%nya telah sembuh dan sebanyak 99 ekor atau 0,71%nya mati.

4. Kerugian Capai Rp9,9 Triliun

Direktur kesehatan Hewan (Ditkeswan) Direktorat Jendral PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian, Ira Firgorita mengatakan adanyana wabah PMK telah menyebabkan dampak ekonomi untuk Indonesia.

"Penyakit ini menyebabkan kerugian yang sangat besar, pasti ada penurunan produktivitas, kalau daging misal penurunan produksi daging, untuk susu yang bakal mengalami penurunan hingga kematian hewan," ujarnya dalam Webinar bersama Kadin.

Ira menjelaskan pada saat adanya wabah PMK otomatis pemerintah melakukan langkah-langkah mitigasi dengan cara melakukan pembatasan aktivitas lalu lintas hewan ternak.

Sebab virus PMK sangat cepat dan mudah untuk menyebar, bahkan bisa melalui udara dan kontak fisik. Hal tersebut praktis bakal mempengaruhi tata niaga hewan ternak.

"Dari hasil kajian beberapa ahli, bahwa potensi kerugian dari PMK ini bisa mencapai Rp9,9 triliun, bahkan bisa lebih dari itu," sambungnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya