JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil/CPO mengalami pelemahan di perdagangan hari ini.
Mengutip data Bursa Derivative Malaysia, harga CPO untuk kontrak Juni 2022 turun 1,61% menjadi MYR 6.602 per ton. Selama sepekan terakhir, harga komoditas ini melemah 6,41%.
Baca Juga: Luhut Minta Perusahaan Sawit Ngantor di Indonesia, Ternyata Ini Tujuannya
Di sisi lain, untuk harga CPO kontrak Juli 2022 mengalami penguatan 0,7% menjadi MYR 6.575 per ton. Lalu, untuk kontrak Agustus 2022 harganya MYR 6.323 per ton atau naik 1,46%.
Harga CPO bergerak mengikuti kondisi pasar, terutama kondisi negara produsen CPO global. Seperti Indonesia, yang kini telah membuka kembali ekspor CPO setelah sempat dilarang untuk menstabilkan harga minyak goreng.
Baca Juga: Ini Aturan Terbaru Ekspor CPO Beserta Turunannya
Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggriono mengatakan pihaknya telah menerima permintaan izin ekspor dari sejumlah perusahaan sejak larangan dicabut.
"Sampai pagi ini ada 5-6 perusahaan yang mengajukan permohonan dan kami akan memprosesnya. Kami harap izinnya bisa dikeluarkan hari ini," ujarnya, Selasa (31/5/2022).
Negara produsen CPO lainnya, Malaysia, masih kekurangan pekerja asing. Mengutip Channel News Asia, Kepala Eksekutif Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) Nageeb Wahab memperkirakan sekitar 52 ribu tenaga kerja asing akan tiba di Negeri Jiran akhir tahun ini, namun jumlahnya masih terlalu sedikit.
Sedikitnya tenaga kerja akan menghambat produksi CPO di Malaysia. "Kami sudah berada di situasi yang mengerikan, diperkirakan kekurangan kerja saat ini lebih 100 ribu orang," ujarnya.
(Feby Novalius)