JAKARTA — Tiket naik Candi Borobudur Rp750 ribu ditunda hingga satu tahun ke depan. Harga tiket masuk (HTM) Candi Borobudur pun masih Rp50.000 untuk wisatawan dalam negeri.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, alasan wacana kenaikan dan penetapan harga tiket masuk Borobudur yang sebesar Rp750 ribu didasarkan pada studi mendalam dengan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization).
Baca Juga: Tiket Rp750.000 Ditunda, Naik Candi Borobudur Sekarang Bisa?
“Mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif dan ada asitensi dengan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) di situ, dan angka itu keluar. Tapi karena ribut semua, jadi kita tunda itu," kata Luhut dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI Dikutip Jumat (10/6/2022).
Luhut pun menekankan bahwa penetapan tiket masuk Borobudur sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan tersebut, sekaligus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi cagar budaya tersebut.
Baca Juga: Tarif Naik ke Candi Borobudur Rp750 Ribu Ditunda, Sandiaga Uno: Alhamdulillah!
Salah satu dari hasil studi itu adalah Candi Borobudur telah mengalami pengurangan ketinggian dan kerusakan akibat beban pengunjung. Maka, jumlah pengunjung akan dibatasi tidak lebih dari 1.200 orang per hari.
Ke depan Pemerintah akan membangun jalan tol baru yang akan melintasi wilayah Borobudur. Luhut memperkirakan sekitar 26 juta pengguna jalan akan melewati dan berpotensi mengunjungi Borobudur.
"Jadi dengan kita buka jalan tol sekarang, itu satu tahun akan masuk 26 juta orang, berapa juta bisa masuk ke Borobudur," urainya.
"Kita menentukan 1.200 (wisatawan) itu juga saran dari UNESCO karena sudah terjadi penurunan dan juga jadi kerusakan itu barang yang sangat langka di dunia," punngkas Luhut.
(Feby Novalius)