Dia mencatat dana pensiun BUMN masih menjadi tempat bagi para koruptor.
Erick ingin menghentikan perampokan dengan membenahi sistem yang ada.
Adapun cara Erick memperbaiki tata kelola dengan merampingkan 108 dana pensiun.
Menurutnya dapen BUMN menjadi satu kekuatan bagi BUMN.
Meski begitu, ada potensi korupsi yang bisa saja terjadi akibat pengelolaan dana investasi yang serampangan.
Erick memahami investasi merupakan bisnis kepercayaan.
Praktik pidana korupsi yang terjadi di internal perusahaan pelat merah seperti, Asabri dan Jiwasraya, memberi dampak kepercayaan bagi investor.
Bila kepercayaan tidak dipulihkan, maka akan berdampak pada eksistensi perseroan negara lainnya.
"Investasi ini adalah bisnis kepercayaan, kalau kepercayaan ini tidak dibalikan ini bahaya. Itulah kenapa kita melihat banyak penipuan di asuransi penipuan digital online, inilah aturan-aturan yang harus kita perbaiki dan kita tingkatkan," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)