JAKARTA - Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas turun selama lima hari berturut-turut karena dolar AS yang lebih kuat membuat logam mulia tersebut kurang menarik bagi investor.
Melansir Antara, Sabtu (2/7/2022), kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD5,8 atau 0,32% menjadi ditutup pada 1.801,50 dolar AS per ounce.
Harga emas berjangka jatuh USD10,2 atau 0,56% menjadi USD1.807,30 pada Kamis (30/6/2022), setelah melemah USD3,70 atau 0,2% menjadi USD1.817,50 pada Rabu (29/6/2022) dan merosot USD3,60 atau 0,2% menjadi USD1.821,20 pada Selasa (28/6/2022).
Nilai emas sempat turun lebih jauh mencapai posisi terendah tujuh bulan pada Jumat (1/6/2022) setelah pemerintah di New Delhi, India, menaikkan pajak impor atas emas guna mendukung mata uang rupee yang terpukul saat perdagangan Juli dibuka.
India, konsumen emas batangan terbesar kedua di dunia, menaikkan bea masuk dasar emas menjadi 12,5% dari 7,5%. Langkah tersebut akan segera mempengaruhi permintaan, meskipun kuartal ketiga biasanya melihat pembelian fisik yang kuat di tengah festival, Ajay Kedia, Direktur Kedia Commodities di Mumbai, mengatakan seperti dikutip oleh Reuters.
Sepanjang pekan ini emas berada di zona merah yang menetap lebih rendah di setiap dari lima sesi untuk secara kumulatif kehilangan sekitar USD30 atau 1,6%, pada minggu ini.