"Namun, inflasi inti yang masih dalam jangkauan BI, cadangan devisa yang kuat dan terjadi surplus neraca dagang secara konsisten didukung harga komoditas ekspor yang tinggi, juga menjadi pertimbangan, untuk tidak mengubah orientasi atau stance kebijakan moneternya yang dovish," terangnya.
Lebih lanjut dia memprediksi, untuk perdagangan pekan besok, Senin (25/7) mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.000 - Rp.15.030.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)