Sugeng mengatakan bahwa kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi semakin hari semakin mengarah ke laut dalam yang membuat biaya eksplorasi dan produksi kian tinggi.
"Saat ini, sumur-sumur migas di Indonesia menjadi tulang punggung dan penyanggah utama kebutuhan migas dalam negeri, namun kondisi sumur-sumur tersebut sudah tua," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan potensi minyak dan gas bumi masih menjanjikan di perairan Aceh seiring adanya penemuan cadangan migas pada wilayah kerja Andaman.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menyampaikan bahwa pemerintah menunggu hasil analisis temuan itu yang kemungkinan bisa jadi temuan terbesar di dunia.
(Zuhirna Wulan Dilla)