Hasilnya, hingga Semester I 2022, realisasi investasi di luar Jawa tercatat mencapai 52,3 persen dari total realisasi investasi. Sementara itu, realisasi investasi di Jawa mencapai 47,7 persen.
Ada pun realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai 53,1 persen dari total realisasi investasi dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai 46,9 persen.
"Kepercayaan investor khususnya asing kepada Indonesia semakin baik dengan mencapai 53,1 persen dari total investasi. Sedangkan PMDN secara persentase turun tapi pertumbuhannya naik, kurang lebih 28-32 persen. Jadi dua-duanya jalan," katanya.
Bahlil juga menyebut capaian realisasi investasi Semester I 2022 sebesar Rp584,6 triliun itu tumbuh 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan realisasi investasi pun, menurut dia, tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk melakukan reformasi regulasi melalui UU Cipta Kerja.
"Kita harus akui penataan reformasi regulasi yang tumpang tindih itu membuahkan hasil lewat UU Omnibus Law. Jadi saya sendiri merasakan betul, ketika Presiden memerintahkan harus Rp1.200 triliun, saya ketar ketir juga waktu itu. Tapi saya selalu yakin kalau mampu menatanya dengan baik, insya Allah ruang itu selalu ada," ujarnya.
Oleh karena itu, Bahlil pun meyakinkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih sangat baik, begitu pula tahun depan karena pemerintah terus menjaga defisit anggaran tetap terkendali.
"Nggak perlu ragu terhadap fundamental ekonomi nasional kita," katanya.
Bahlil juga menekankan peran investasi yang penting sekali pun kontribusinya hanya 31 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, tingkat konsumsi sangat tinggi sekali kaitannya dengan investasi karena terkait penciptaan lapangan kerja yang ujungnya pada pendapatan masyarakat.
"Saya punya keyakinan besar bahwa ekonomi kita sudah on the track. Tahun depan akan lebih baik. Ibarat pesawat, ini insya Allah akan semakin cepat meninggalkan landasan selama stabilitas politik bagus, hukum bagus, gimmick politik lebay jangan terlalu banyak," pungkas Bahlil.
(Taufik Fajar)